Jumat, 28 Maret 2014

Berfikir dan Bernalar

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Pikir dalam kamus bahasa Indonesia berarti akal budi, ingatan, angan – angan, kata dalam hati, kira, sangka atau dalam arti lain berkembangnya ide dan konsep di dalam diri seseorang. Berfikir mencakup segala aktivitas mental, kita berfikir saat memutuskan barang apa yang akan kita beli di toko. Kita berfikir saat melamun sambil menunggu mata kuliah pengantar psikologi dimulai. Kita berfikir saat menulis artikel, menulis makalah, puisi, membaca buku, menulis surat, merencanakan liburan, atau menghawatirkan persahabatan yang terganggu, atau terkadang ada suatu problema yang harus ia hadapi. 

B.     Rumusan maslah
Dalam makalah ini terdapat rumusan masalah, antara lain :
1. Apa pengertian berpikir ?
2. Apa pengertian bernalar ?


C.    Tujuan pembahasan
Dari rumusan masalah diatas, terdapat beberapa tujuan, antara lain :
1. Untuk mengetahui pengertian dari berfikir.
2. Untuk Mengetahui pengertian dari bernalar


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Berfikir sebagai aktivitas mental

Berfikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Kegiatan berfikir juga melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga melibatkan perasaan dan kehendak manusia. Memikirkan sesuatu berarti mengarahkan diri pada objek tertentu, menyadari kehadirannya seraya secara aktif menghadirkannya dalam pikiran kemudian mempunyai gagaan atau wawasan tentang objek tersebut.
Berfikir juga berarti berjerih – payah secara mental untuk memahami sesuatu yang dialami atau mencari jalan keluar dari persoalan yang sedang dihadapi. Dalam berfikir juga termuat kegiatan meragukan dan memastikan, merancang, menghitung, mengukur, mengevaluasi, membandingkan, menggolongkan, memilah – milah, atau membedakan, menghubungkan, menafsirkan, melihat kemungkinan – kemungkinan yang ada, membuat analisis dan sintesis, menalar, atau menarik kesimpulan dari premis – premis yang ada, menimbang dan memutuskan.
Kegiatan berfikir, biasanya dimulai ketika muncul keraguan dan pertanyaan untuk dijawab atau berhadapan dengan persoalan atau masalah yang memerlukan pemecahan. Kegiatan berfikir juga dirangsang oleh kekaguman dan keheranan dengan apa yang terjadi atau dialami. Dengan menimbulkan pertanyaan – pertanyaan untuk dijawab . jenis, banyak, sedikit, dan mutu pertanyaan yang diajukan bergantung pada minat, perhatian, sikap ingin tahu, serta bakat dan kemampuan subjek yang bersangkutan.

B. Berfikir dan Bernalar

Menurut Sudarminta sesungguhnya berfikir lebih luas dari sekedar bernalar. Bernalar adalah kegiatan pikiran untuk menarik kesimpulan dari premis – premis yang sebelumnya sudah diketahui. Bernalar ada tiga bentuk :
- Induktif : proses penarikan kesimpulan yang berlaku umum ( universal ) dari rangkaian kejadian yang bersifat khusus ( particular ).
- Deduktif : penarikan kesimpulan khusus berdasarkan hukum atau pernyataan yang berlaku umum.
- Abduktif : penalaran yang terjadi dalam merumuskan suatu hipotesis berdasarkan kemungkinan adanya korelasi antara dua atau lebih peristiwa yang sebelumnya sudah diketahui.
Kegiatan bernalar merupakan aspek yang amat penting dalam berfikir. Akan tetapi, menyamakan berfikir dengan bernalar, seperti dikatakan Sudarminta, merupakan suatu penyempitan konsep berfikir. Penalaran adalah kegiatan berfikir seturut asas kelurusan berfikir atau sesuai dengan hukum logika. Penalaran sebagai kegiatan berfikir logis belum menjamin bahwa kesimpulan ditarik atau pengetahuan yang dihasilkan pasti benar. Dalam bernalar memang belum ada benar – salah. Yang ada adalah betul – keliru, sahih atau tak sahih.

C.    Macam-macam Berpikir

Secara garis besar, ada dua macam berpikir :

1. Berpikir Autistik
adalah proses berpikir yang sangat pribadi menggunakan simbol-simbol dengan makna yang sangat pribadi, contoh nya mimpi,menghaual atau wishful thinking.

2. Berpikir Realisik
adalah proses berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata.
Menurut Rakhmat (1994;69) ada tiga macam berpikir Realistik :

*Berpikir Deduktif
Kata deduktif berasal dari deduksi. Maka berpikir deduktif adalah proses berpikir yang bertolak dari proposisi yang sudah ada, menuju proposisi baru yang berbentuk suatu kesimpulan.

*Berpikir Induktif
Kata Induktif berasal dari induksi. Maka berpikir induksi adalah proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan.

*Berpikir Evaluatif
adalah berpikir secara kritis, menilai baik – buruknya, tapat atau tidak nya suatu gagasan.


BAB III
Penutup

Suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan pengetahuan disebut penalaran. Penalaran deduktif adalah kegiatan berpikir yang berlawanan dengan penalaran induktif. Deduktif adalah penalaran atau cara berpikir yang menolak dari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum, menarik kesimpulan yang bersifat khusus. Dengan berpikir atau bernalar, merupakan suatu bentuk kegiatan akal/rasio manusia dengan mana pengetahuan yang kita terima melalui panca indera diolah dan ditujukan untuk mecapai suatu kebenaran. Proses penalaran dapatlah disusun melalui observasi dan eksperimen, hipotesis ilmiah, verifikasi dan pengukuhan, teori dan hukum ilmiah.

Sumber :
http://praseptio94.blogspot.com/
http://erlinlistiananovitasari.blogspot.com/
http://viecenut.blogspot.com/2012/06/teori-berfikir.html